Apa itu Saham Gold Chip

Selain daftar saham blue chip dan LQ45 serta daftar saham syariah maka sekarang ada lagi yang namanya saham gold chip Indonesia. Istilah ini timbul di kalangan para investor dan trader saham yang masing-masing memiliki kriterianya sendiri sesuai dengan preferensi dan kebutuhan serta tujuan investasi masing-masing. Sehingga bisa berbeda-beda kriteria dan daftarnya.


Saham Gold Chip

Pada dasarnya saham gold chip adalah saham berkualitas menurut para investor dan trader saham, baik secara kelompok maupun individu masing-masing. BEI (Bursa Efek Indonesia) tidak mengeluarkan  daftar saham gold chip secara resmi. Saham gold chip sebenarnya merupakan saham yang bagus hanya saja tidak masuk ke dalam daftar saham blue chip ataupun LQ 45 oleh karena satu dan lain hal faktor tertentu. Menurut para investor dan trader saham gold chip dengan kriteria mereka masing-masing itu jauh lebih menguntungkan daripada saham blue chip yang cenderung mahal harganya ataupun saham Lq 45 dan bisa jadi lebih syariah daripada daftar saham syariah dan lain sebagainya. Sehingga para investor dan trader tersebut lebih memburu saham gold chip tersebut. Contoh saham Gold Chip adalah seperti saham Unilever Indonesia (UNVR) misalnya, yang terlempar dari daftar saham blue chip setelah melakukan stock split saham, sehingga harga per lembar sahamnya menjadi lebih murah. Padahal telah sejak lama saham UNVR tersebut masuk dalam jajaran 3 besar saham blue chip selama bertahun-tahun.


Kriteria Saham Gold Chip

Meski bisa berbeda-beda namun rata-rata saham gold chip memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1.    Tidak Mudah digoreng

Maksud tidak mudah digoreng adalah tidak mudah dipermainkan harganya. Harganya real, bukan harga semu. Biasanya saham yang tidak mudah digoreng adalah saham yang memiliki kapitalisasi yang besar, sehingga lebih aman dibanding saham yang lebih kecil. Kriteria ini bisa diketahui masuk juga pada daftar saham blue chip. Perusahaan blue chip adalah saham yang harus memiliki kapitalisasi yang besar. Saham seperti ini adalah juga perusahaan yang mempunyai fundamental yang baik, juga dari segi teknikal perusahaan jenis ini lebih aman untuk dijadikan sebagai investasi jangka panjang. Dikarenakan kapitalisasinya yang begitu besar itulah maka saham tersebut menjadi sulit untuk di goreng atau dipermainkan. Para bandar akan berpikir dua atau tiga kali untuk menggoreng saham jenis ini, sebab akan sangat sulit untuk menggerakkan harga sahamnya, dan memerlukan modal yang sangat besar bahkan hanya untuk menaikkan 1 % hingga 2 % saja, itu sudah memerlukan dana hingga milyaran rupiah. Namun jika masih terlalu mahal harganya maka bisa beli saham lain di luar saham blue chip yang penting fundamentalnya bagus, lalu beli pada harga yang tak jauh dari harga normalnya atau ketika harga turun. Ada juga saham baru yang masih kecil kapitalisasinya namun memiliki fundamental yang bagus yang sayang jika tidak dibeli dan untuk menghindari harga gorengan maka usahakan beli seawal mungkin, ketika para bandar belum sempat menggorengnya atau jika digoreng pun tetap masih memiliki nilai bagus karena fundamentalnya yang memang bagus. Beli saat harga sedang turun dan harus tahu pasti serta bisa menilai harga normal saham yang sebenarnya sehingga bisa membelinya pada harga yang tidak terlalu tinggi dari nilai saham yang sebenarnya.

2.    Ramai ditransaksikan

Ini biasanya kriteria utama saham gold chip bari para trader saham. Namun para investor saham juga turut memperhatikannya, karena menjadi indikator saham yang likuid. Yakni banyak orang ingin membelinya, baik untuk keperluan trading atau untuk investasi jangka panjang. Saham yang bagus haruslah banyak peminatnya, jangan sampai membeli saham tapi tidak bisa menjualnya, atau sulit dijual.

Selain itu bisa tambahkan kriteria lain, seperti market leader di sektornya, lama berdiri perusahaan dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.